Rabu, 04 Maret 2015

5 Mesjid Megah Dengan Arsitektur Menarik Di Indonesia

Untuk mengisi waktu wisata di Indonesia, sesekali boleh juga mengajak anak melakukan wisata relijius, mengunjungi masjid-masjid megah yang memiliki arsitektur indah dan menakjubkan. Ini dimaksudkan untuk memperkenalkan keluarga akan bangunan suci sebagai tempat ibadah bagi umat muslim. Memperlihatkan kepada keluarga bangunan masjid yang megah dan indah, juga bisa menjadi sarana menumbuhkan rasa kagum kita akan kebesaran Allah SWT.
Mesjid Megah Dengan Arsitektur Menarik Di Indonesia

1. Mesjid Dian Al-Mahri Kubah Emas, Depok


Berlokasi di Maruyung, Desa Limo, Cinere, Depok - Masjid Dian Al Mahri, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Kubah Emas, memang sangat megah menakjubkan. Sesuai namanya ini merupakan salah satu masjid di dunia yang dibangun dengan kubah yang tertbuat dari emas. Bangunan masjid ini dipenuhi berbagai keindahan seperti halaman yang sangat luas dengar dihiasi berbagai tanaman bunga, menara kokoh yang menjulang di setiap sudut bangunan persegi empat tersebut dan pastinya yang paling menonjol adalah kubahnya yang terbuat dari emas.

Sejarah masjid ini dimulai pada tahun 1996 ketika Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten membeli tanah di kawasan tersebut seluas 50 hektar. Setelah beberapa tahun kemudian masjid ini mulai dibangun, tepatnya pada tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini pun akhirnya dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jamaah. Kawasan Masjid Dian Al Mahri sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.

2. Mesjid Agung Tuban


Jika Anda yang pernah ke kota Tuban dan melakukan ziarah ke makam Sunan Bonang pasti tahu masjid ini. Ya, Masjid Agung Tuban berdiri dengan megah di tengah alun-alun kota Tuban dan berada tidak jauh dari kompleks makan Sunan Bonang. Masjid yang satu ini memiliki sejarah yang cukup panjang, awal mulanya didirikan oleh Adipati Raden Ario Tedjo, Bupati Tuban pertama yang beragama Islam pada abad ke-15, ketika Tuban masih dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Sejak awal pembangunannya hingga sekarang, tercatat masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Masjid Agung Tuban pertama kali direnovasi pada tahun 1894 dengan menggunakan jasa arsitek Belanda, B.O.W.H.M Toxopeus. Setelah itu dilanjutkan pada 1895 untuk memperluas bangunan masjid, dan pemugaran terakhir dilakukan pada tahun 2004.

Di masjid ini kita juga dapat menikmati perpaduan gaya arsitektur seperti tampilan luar yang mengadopsi gaya Masjid Imam di Iran, interior yang mengadopsi Masjid Cordoba, Spanyol dan arsitektur khas Jawa dengan pengaplikasian ukiran khas Jawa pada ornamen-ornamen masjid dan juga penggunaan tangga dari bahan Kuningan khas Jawa.

Rabu, 25 Februari 2015

Liburan Seru Ke Maumere, Pulau Flores

Liburan Seru Ke Maumere, Pulau Flores | Bunyi klakson tanpa jeda, diiringi teriakan dua sopir yang sibuk memperebutkan penumpang, menyambut saya di bandara yang dulunya bernarna Wai Oti itu. Sesaat saya menghela napas, membiarkan tubuh ini terbiasa dengan sergapan udara pangs Maumere.

Tepukan di bahu, yang bersambut menjadi pelukan erat, seketika mengubah penat jadi tawa. Beberapa menit kemudian, saya sudah duduk di dalam mobil Daihatsu renta yang berderit-derit tiap melintasi jalan yang tak mulus.
Si pengendara mobil, Karel Siga Siprianus, warga Maumere yang menjemput saya, berkata bahwa saya datang di saat yang tepat.

"Ini musim hujan. Di musim kemarau, tanaman mengering, dan tanah jadi tandus," katanya, sambil menunjuk gugusan bukit hijau di kejauhan, yang mengingatkan saya pada pemandangan negeri para hobbit dalam film The Lord of The Rings. Dentuman suara musik kencang dari kendaraan umum yang mendahului, mengagetkan saya. Hampir semua angkutan umum berlombalomba memasang musik dengan volume paling kencang!

Memasuki Desa Nita tempat kediaman Karel, kendaraan makin sepi. Perjalanan 4 jam dalam pesawat dari Jakarta, dan sekitar 45 menit perjalanan darat, membuat perut saya berbunyi begitu mencium aroma sedap makanan. Mata saya terbelalak takjub memandangi hamparan sajian sehat di atas balai bambu di halaman rumah Karel. Kepulan hangat sepiring nasi merah bercampur kacang hijau, berpadu sedapnya aroma ikan kerapu bakar dan tuna kuah asam yang disebut mage wair.

"Di sini, beras merah lebih murah dari beras putih karena kami tanam sendiri," ujar Karel, bangga. Epang gawan! Begitu is mengajari saya berucap terima kasih dalam bahasa Maumere, setelah selesai bersantap.

Jumat, 20 Februari 2015

Menelusuri Keistimewaan Yogyakarta

Kota Yogyakarta memiliki kombinasi yang unik antara tradisi, budaya, bangunan bersejarah dan
tentunya wisata belanja. Karenanya, kota yang juga bisa disebut sebagai kota budaya ini juga
menjadi tujuan wisata pilihan para wisatawan.

Menelusuri Keistimewaan Yogyakarta
Yogyakarta atau Jogja memang telah terkenal sebagai tujuan wisata yang wajib dikunjungi para wisatawan. Banyak hal yang ada di Jogja menjadi daya tarik wisatawan, mulai dari seni dan budaya hingga bangunan peninggalan sejarah serta keindahan alamnya. Dan satu lagi yang terkenal dengan kota ini, yaitu makanan khas Gudeg Jogja. Oleh karena itu, tak heran betapa ramainya Jogja saat musim liburan tiba. Bahkan ada ungkapan, sekali Anda ke Jogja pasti akan rindu untuk kembali. Jogja memang istimewa.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke kota ini, berikut adalah beberapa tempat wisata di Yogyakarta yang dapat dikunjungi:

Malioboro, nama jalan yang mendunia 

Nama Jalan Malioboro tentu tidak asing bagi Anda yang hobi berwisata. Jalan ini terkenal sebagai pusat belanja cinderamata khas Jogja. Berbagai macam oleh-oleh bisa Anda borong di tempat ini, mulai dari gantungan kunci, baju batik hingga blangkon. Berjalan menelusuri ruas jalan Malioboro dan "berebut" harga dengan pedagangdi sana tentu menjadi pengalaman tersendiri. Selain itu, Anda dapat menemukan Stasiun Tugu di ujung jalan ini dan Pasar Bringharjo sisi sebelah selatannya. Pasar Bringharjo adalah pasar tradisional terlengkap di kota ini.

Pulau Belitung Yang Eksotik

Wisata ke Pulau Belitung | Di daratan terlihat banyak kubangan menganga tergenang air. Kubangan peninggalan kejayaan Bangka Belitung sebagai daerah penghasil timah terbesar di Indonesia. Sebuah panorama yang mengisyaratkan kami, bahwa sesaat lagi pesawat akan menyentuh landasan Bandara Hanandjoeddin, Belitung.

Tak sabar untuk menjajaki Belitung lebih jauh, dari bandara kami pun beranjak ke pusat kota Tanjung Pandan. Kendaraan roda empat yang melintas di jalanan bisa dihitung dengan jari. Sebab, umumnya masyarakat Belitung lebih memilih sepeda motor sebagai alat transportasi utamanya. Hanya butuh waktu 15 menit akhirnya kami tiba di kota itu.

Kami menginap di Hotel sekitar pantai. Perut yang sudah keroncongan kami isi dengan makanan dan minuman khas Belitung, seperti mie atep dan minuman yang terbuat dari perasan jeruk kunci.
Sebagian berburu pernak-pernik hingga kaos berdesain menarik yang semuanya ala Belitung.

Danau Kaolin
Di pusat kota terdapat bundaran tugu, dimana replika batu satam raksasa berada, sekaligus menjadi ikon kebanggaan kota Tanjung Pandan. Namun, itu barulah awal dari pelesir kami ke daerah yang ditetapkan pemerintah sebagai tujuan wisata Indonesia itu.

Pantai Tanjung Kelayang merupakan tempat pertama yang kami kunjungi. Usai foto bersama, kami dibagi atas 10-12 orang untuk menumpang sebuah perahu sederhana. 30 menit kemudian, kami tiba di pulau Pasir, pulau molek yang hanya bisa dilihat saat air laut sedang surut. Moment ini pun tak lepas dari bidikan kamera kami.

Bertolak dari Pulau Pasir, kami siap-siap menikmati wisata bawah laut. Dengan peralatan snorkeling dan jaket pelampung, kami turun hingga kedalaman 3-4 meter dari permukaan laut. Aneka ikan cantik beragam motif berlalulalang diantara berbagai jenis tumbuhan laut dan terumbu karang. Surga bawah taut yang sulit dilupakan.

Mendaki Puncak Para Dewa Gunung Semeru, Jawa Timur

Mendaki Puncak Gunung Semeru | Perjalanan ke Malang menggunakan kereta api dapat ditempuh selama 18 jam dari Stasiun Senen sampai di Stasiun Malang Kota Baru. Selanjutnya perjalanan di tempuh menggunakan angkot menuju ke Pasar Tumpang. Perlu diketahui untuk teman-teman yang akan masuk ke kawasan gunung semeru, kita diharuskan membawa surat pernyataan sehat dari tempat tinggal ataupun dokter setempat. Jangan khawatir, Anda bisa cek kesehatan di Puskesmas yang  berada disekitar Pasar Tumpang ini.

Mendaki Puncak Para Dewa Gunung Semeru


Ketika perjalanan dari pasar tumpang ke Ranu Pane, para pendaki disuguhkan pemandangan yang sangat menakjubkan seperti tebing-tebing tinggi dan pegunungan Bromo. Walaupun sempat takut karena jalur perjalanan tepat di atas bukit yang kanan kirinya jurang, namun semua terkalahkan oleh ketakjuban kami pada keindahaan alam yang tersaji. Sampai Ranu Pane kami memulai pendaftaran ke pengurus resmi atau pemerintah setempat untuk pendakian Gunung Semeru.

Perjalanan Menuju Puncak Gunung Semeru


Pertualangan dimulai, diawali dengan perjalanan dari Ranu Pane ke Ranu Kumbolo hingga 6 jam dan dengan pendakian yang terjal dan curam yang kami lakukan pada pagi hari, setelah sebelumnya menginap di penginapan penduduk sekitar kaki Gunung Semeru.

Pesona Keindahan Alam Kawah Ijen Jawa Timur

Melakukan perjalanan ke Kawah Ijen adalah petualangan yang menantang. Rasanya tak mudah untuk menuju salah satu destinasi terbaik di Indonesia ini. Biasanya, para pengunjung yang datang ke Kawah Ijen tertarik untuk menyaksikan secara langsung fenomena blue fire atau api biru yang hanya terdapat di dua negara, yakni Indonesia dan Islandia.


Blue fire tampak di celah-celah bebatuan antara pukul 01.00–02.00 WIB. Fenomena ini pun perlahan akan hilang ketika matahari mulai terbit. Untuk menyaksikan blue fire, Anda harus memastikan waktu dan meng-update kondisi kawah sebelum memutuskan ke Ijen. Pasalnya, jika ada potensi gas berbahaya keluar dari kawah, maka para pengunjung dilarang mendaki tengah malam. Namun, Anda tak perlu kecewa bila tidak bisa menyaksikan blue fire. Pemandangan Kawah Ijen pun begitu menakjubkan.

Fenomena blue fire atau api biru yang hanya terdapat di dua negara, yakni Indonesia dan Islandia. 

Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia dengan keindahan yang luar biasa, danau belerang berwarna hijau toska. Ijen sendiri merupakan satu kompleks gunung berapi yang terdiri dari kawah Gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten, yakni Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Gunung Ijen berada 2.386 meter di atas permukaan laut.

Puncaknya merupakan rentetan gunung api di Jawa Timur seperti Bromo, Semeru, dan Merapi. Tak hanya itu, Kawah Ijen merupakan tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur yang masih menggunakan cara tradisional. Sumber belerang Ijen seakan tidak pernah habis dimanfaatkan di berbagai keperluan industri kimia dan lainnya.

Rabu, 18 Februari 2015

Melihat Naga Purba di Pulau Rinca, NTT

Banyak orang mengenal dan tahu Pulau Komodo, tetapi hanya sedikit yang tahu Pulau Rinca. Sejatinya pu/au ini bersama Pulau Komodo merupakan habitat asli dan tempat populasi komodo terbesar di gugusan Pulau Nusa Tenggara Timur.

Taman Nasional Komodo adalah salah satu objek wisata di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang memiliki keindahan alam dengan keanekaragaman flora dan fauna. Taman nasional yang mencakup tiga pulau utama yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar ini juga mempunyai perairan terbaik di dunia, banyak terdapat daratan kering berbukit karang menyembul di permukaan laut dan beragam jenis terumbu karang di bawah air.

Melihat Naga Purba di Pulau Rinca, NTT


Hal paling menarik dari objek wisata kawasan ini terletak pada kadal raksasa di dunia, yakni naga komodo (komodo dragon) yang masuk sebagai "The New 7 Wonders of Nature". Salah satu tempat untuk melihat komodo di alam liar selain Pulau Komodo, adalah Pulau Rinca. 

Kita sudah mengetahui bahwa Pulau Komodo merupakan tempat komodo berasal, namun sebenarnya banyak sekali populasi komodo yang hijrah ke Pulau Rinca dan membentuk koloni baru di sana, bahkan jumlahnya diperkirakan lebih dari 1.500 ekor.

Kemegahan Niagara Mini Curug Malela, Bandung

Kawasan wisata di daerah Bandung sebagian besar didominasi oleh wisata alam yang menakjubkan. Beberapa di antaranya berupa curug atau air terjun alami, seperti Curug Malela yang berada di daerah Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Curug ini memiliki keunikan bentuk yang cukup menarik, yaitu mempunyai kontur berundak serta bentuk melebar. Sehingga para pengunjung sering menyebutnya sebagai Niagara Mini.

Kemegahan Niagara Mini Curug Malela, Bandung


Curug Malela memiliki ketinggian sekitar 60 - 70 meter dan lebar 50 meter, dengan memiliki sumber air yang berasal dari hulu sungai di utara Gunung Kendeng. Aliran sungai tersebut nantinya akan mengalir, membentuk jaringan Sungai Cidadap dan bermuara ke Cisokan. Saat airnya deras akan semakin terlihat kemegahannya yang mempesona, bahkan kalau dilihat dari kejauhan terkesan seperti benang - benang sutra halus.

Sayangnya sebagai sebuah daerah tujuan wisata, Curug Malela masih sangat sulit dijangkau dan cukup terisolir dari dunia luar. Belum lagi dengan kondisi medan yang begitu berat, membuat Curug Malela sulit dijadikan salah satu tujuan wisata keluarga. Karena untuk mencapai ke lokasi, wisatawan harus melewati akses jalan yang kurang bagus. H.Sudibyo

Wisata Arung Jeram di Sungai Ayung, Bali

Wisata Arung Jeram di Sungai Ayung | Selama beberapa hari kami memaksimalkan kegiatan wisata di Bali. Tidak hanya jalan-jalan dan menikmati atraksi di beberapa tempat wisata terkenal, seperti menonton tari Kecak yang unik di Uluwatu, menyaksikan sunset di Pantai Kuta, dan mengunjungi Garuda Wisnu Kencana (GWK), kami juga melakukan kegiatan olahraga sambil menikmati pemandangan alam yang indah dan
jarang ditemui di Jakarta, yaitu rafting atau dikenal dengan arung jeram tepatnya di Sungai Ayung.
Wisata Arung Jeram di Sungai Ayung, Bali

Lokasi Sungai Ayung Bali


Sungai Ayung terletak di daerah utara Denpasar, membelah dua kabupaten yaitu Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar. Dari arah Denpasar, perjalanan menuju sungai ini dappat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam. Kami memilih sungai ini sebagai tempat wisata arung jeram karena sungai ini mempunyai keunikan antara lain kesejukan alam dan aliran sungai yang tidak terlalu deras.

Di samping itu, di sungai ini terdapat relief cerita Ramayana sepanjang ±1 kilometer di batu pinggiran sungai yang merupakan hasil karya beberapa seniman Ubud. Yang tak kalah menarik,
kami bisa menikmati kesegaran air terjun di sepanjang aliran sungai yang menambah pesona keindahan alam Sungai Ayung. Di tepi timur Sungai Ayung terdapat hotel berbintang dan villa sebagai tempat untuk beristirahat. Sementara di tepi barat. Sementara tepi barat sungai merupakan area persawahan dan tegalan. 

Rute rafting yang dilalui kurang lebih sepanjang 12 kilometer dengan waktu tempuh 2 sampai 2,5 jam. Level rafting di sungai ini dikategorikan level 2–3 yang berarti baik dilakukan untuk pemula dan keluarga.

Tempat Wisata Ocean Park di BSD Serpong

Tempat Wisata Ocean Park di BSD Serpong | Liburan sekolah tiba, tapi Anda tidak punya banyak waktu untuk mengajak anak berlibur ke luar kota? Jangan risau, karena Anda bisa mengajak si kecil berlibur ke Ocean Park Water Adventure.

Beralamat di Jalan Pahlawan Seribu CBD Area, BSD City,Tangerang, lokasi wahana bermain air ini memang mudah dijangkau, apalagi untuk keluarga yang tinggal di sekitar Jabodetabek, karena lokasinya tidak jauh dari gerbang tol BSD City, yang merupakan tol terusan dari tol JORR.
Meski termasuk wahana bermain air yang sudah cukup lama beroperasi, Ocean Park Water Adventure terbukti tetap mampu menjaga eksistensinya.
Tempat Wisata Ocean Park di BSD Serpong


Berbeda dengan wahana bermain air lain yang terkadang jauh dari kesan asri dan rimbunnya pohon, Ocean Park Water Adventure malah terasa kental dengan nuansa seperti itu. Menempati lahan
seluas 8,5 hektar, di mana 4 hektar lainnya merupakan lahan parkir, Ocean Park Water Adventure memang cukup luas dan memiliki banyak wahana bermain air menarik yang bisa dinikmati seluruh
anggota keluarga.

Senin, 16 Februari 2015

Telaga Yang Indah di Cianjur Jawa Barat

Cianjur memiliki beberapa tempat wisata menarik yang didominasi dengan wisata alam. Salah satunya adalah Telaga Biru, yang merupakan obyek wisata di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Telaga ini berjarak hanya sekitar 1,5 km dari pintu masuk Cibodas, dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar setengah jam perjalanan.

Telaga Yang Indah di Sukabumi Jawa Barat


Disebut Telaga Biru lantaran air di dalam telaga kecil berukuran lima hektare ini sering berubah warna secara dramatis, tergantung dari pertumbuhan alga di dalamnya.Terkadang danau yang terletak di ketinggian 1.115 dpl tersebut berwarna hijau, cokiat, atau biru.

Karena lebih sering berwarna biru, masyarakat setempat menyebutnya dengan Telaga Biru. Alam di sekitar Telaga Biru cukup menarik, karena terdapat banyak pemandangan khas hutan pegunungan. Mulai dar pohon - pohon yang berukuran besar dari jenis Rasamala (Altingia excelsa), juga berbagai bunga liar yang beraneka ragam. Bahkan jika beruntung, di tengah jalan bisa menemui owa jawa (hylobates moloch) secara Iangsung, hanya saja butuh kesabaran dan nasib baik. Karena owa jawa sangat jarang terlihat.

Sebagai daerah tujuan wisata alam,Telaga Biru cukup menarik.Terutama bagi para wisatawan yang senang bertualang ke alam bebas. Karena di tempat ini pengunjung dapat bebas melakukan kegiatan berkemah, ataupun sekedar tracking bersama keluarga ataupun teman.

Wisata Eksotis di Geopark Ciletuh Sukabumi

Banyak tempat lokasi wisata di daerah Sukabumi, salah satunya adalah di geopark atau Taman Alam Batuan Tua Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Tempat ini cukup menarik karena memiliki pemandangan hamparan batu karang laut, serta keindahan 10 air terjun pegunungan. Untuk bisa mencapai daerah ini tidak mudah, karena lama perjalanan bisa mencapai sekitar 8 jam dari Jakarta. Sedangkan dari Bandung berkisar 7 jam.

Wisata Eksotis di Geopark Ciletuh Sukabumi


Para pengunjung di Geopark Ciletuh bisa menikmati semua keindahan alam tersebut dalam sebuah paket wisata yang cukup representatif. Biaya setiap paket tersebut sekitar Rp 350 ribu per orang. Dengan biaya tersebut pengunjung akan diajak berkeliling menggunakan mobil berpenggerak empat roda, menyusuri hamparan batuan tua hasil proses sedimentasi jutaan tahun lalu. Pengunjung juga akan diajak berkeliling ke pedesaan, termasuk menginap di rumah penduduk.

Bahkan sebagai salah satu daerah tujuan wisata nasional, kawasan Teluk Ciletuh telah dicanangkan menjadi bagian Geopark Nasional (GN). Serta dinominasikan sebagai salah satu Jaringan Taman Bumi Global atau Global Geoparks Network (GGN) pada tahun 2015 mendatang.

Air Terjun Yang Paling Bagus, Leuwi Hejo di Bogor

Air terjun yang paling bagus di Bogor | Pemandangan alam di berbagai tempat di kawasan Bogor yang memang mempunyai keindahan tersendiri. Bahkan menurut banyak wisatawan, obyek alam di tempat tersebut tidak kalah menariknya
dengan wisata alam di belahan bumi lainnya. Di antara obyek wisata alam ini yang paling banyak terdapat di Bogor adalah wisata curug atau air terjun.

Air Terjun Yang Paling Bagus

Salah satunya adalah Leuwi Hejo atau lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama Curug Bengkok Leuwi Hejo.Tempat ini berada di Kampung Wangun Cileungsi, Desa KarangTengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Di lokasi wisata tersebut terdapat sebuah air terjun mini, dan mempunyai kolam kecil berwarna hijau yang penuh dengan air jernih nan menyejukkan.

Curug Bengkok Leuwi Hejo ini memang belum menjadi destinasi wisata yang resmi dikelola oleh pemerintah daerah. Karena lokasi wisata tersebut relatif baru dan belum banyak diketahui oleh para pengunjung ataupun wisatawan. Namun demikian namanya kian mencuat pada beberapa bulan belakangan ini, berkat pembahasan di beberapa forum komunitas wisata di dunia maya.

Air Terjun Yang dekat dengan Jakarta


Awal mula curug ini mulai dikenal ketika sejumlah siswa sekolah mengadakan kegiatan kemah bersama dan mengunggah foto tempat tersebut di internet. Foto-foto tersebut kemudian menyebar di media sosial, sehingga mengundang perhatian masyarakat luas untuk mengunjungi tempat ini."Dari situ mulai banyak orang yang berkunjung ke Curug Leuwi Hejo ini.

Jumat, 02 Januari 2015

Wisata Budaya Kampung Adat Ciptagelar

Kasepuhan Adat Ciptagelar adalah salah satu kampung adat yang masuk dalam Kesatuan Adat Banten Kidul. Kasepuhan Adat Ciptagelar masih memegang kuat adat dan tradisi yang diturunkan sejak 640 tahun yang lalu. Kasepuhan ini dipimpin oleh seorang Abah yang diangkat berdasarkan keturunan. Sampai saat ini Kasepuhan Adat Ciptagelar sedang dipimpin oleh Abah Ugi, sejak tercatatnya kasepuhan ini dari tahun 1368.


Kasepuhan Adat Ciptagelar berdiri di Bogor, 640 tahun yang lalu. Tempat tinggal kasepuhan selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Pindahnya tempat tinggal ini dikarenakan datangnya wangsit dari leluhur kepada Abah. Pada akhir tahun 2000 Abah Anom (alm Encup Sucipta) sebagai pimpinan Kasepuhan pada saat itu menerima wangsit (perintah) dari leluhur untuk pindah dari Kampung Ciptarasa ke Kampung Ciptagelar.

Ciptagelar artinya terbuka atau pasrah menerima perpindahan tersebut. Wangsit ini diterima oleh alm Abah Anom setelah melalui proses ritual beliau yang hasilnya tidak boleh tidak, mesti dilakukan. Oleh karena itulah perpindahan Kampung Adat merupakan Kesetiaan dan Kepatuhan kepada para leluhur.

Secara administratif, Kampung Ciptagelar berada di wilayah Dusun Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Jarak kampung Ciptagelar dari desa Sirnaresmi 14 km, dari kota kecamatan 27 km, dari pusat pemerintahan Kabupaten Sukabumi 103 km dan dari Bandung 203 km ke arah barat. Kampung Ciptagelar berada pada posisi koordinat S 06 47' 10,4'. Data Tahun 2008 Kasepuhan Adat Ciptagelar dihuni oleh 293 orang yang terdiri dari 84 kepala keluarga yakni 151 orang laki-laki dan 142 orang perempuan.