Rabu, 18 Februari 2015

Melihat Naga Purba di Pulau Rinca, NTT

Banyak orang mengenal dan tahu Pulau Komodo, tetapi hanya sedikit yang tahu Pulau Rinca. Sejatinya pu/au ini bersama Pulau Komodo merupakan habitat asli dan tempat populasi komodo terbesar di gugusan Pulau Nusa Tenggara Timur.

Taman Nasional Komodo adalah salah satu objek wisata di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang memiliki keindahan alam dengan keanekaragaman flora dan fauna. Taman nasional yang mencakup tiga pulau utama yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar ini juga mempunyai perairan terbaik di dunia, banyak terdapat daratan kering berbukit karang menyembul di permukaan laut dan beragam jenis terumbu karang di bawah air.

Melihat Naga Purba di Pulau Rinca, NTT


Hal paling menarik dari objek wisata kawasan ini terletak pada kadal raksasa di dunia, yakni naga komodo (komodo dragon) yang masuk sebagai "The New 7 Wonders of Nature". Salah satu tempat untuk melihat komodo di alam liar selain Pulau Komodo, adalah Pulau Rinca. 

Kita sudah mengetahui bahwa Pulau Komodo merupakan tempat komodo berasal, namun sebenarnya banyak sekali populasi komodo yang hijrah ke Pulau Rinca dan membentuk koloni baru di sana, bahkan jumlahnya diperkirakan lebih dari 1.500 ekor.




Salah satu cara menuju Pulau Rinca adalah melalui Labuan Bajo. Perjalanan ke pulau ini dapat ditempuh selama 2 sampai dengan 3 jam dengan menggunakan kapal yang bisa disewa, atau mengikuti tur yang banyak ditawarkan di sekitar pelabuhan Labuan Bajo. Sesampai di dermaga Loh Buaya yang ada di Pulau Rinca, wisatawan harus mendaftarkan keikutsertaan di pos tempat penjaga (ranger) untuk menjelajahi pulau (tracking).

Harga Tiket Masuk Wisata Komodo


Harga tiket masuk di Pulau Rinca bila ditotal jumlahnya memang lebih murah dari harga tiket di Pulau Komodo, yaitu hanya sekitar Rp25.000. Di sini juga terdapat pilihan jalur untuk tracking, mulai dari yang pendek, sedang, sampai yang panjang. Sebenarnya setiap pengunjung dibebaskan untuk memilih. Namun demi keselamatan dan meminimalisir risiko, biasanya pihak penjaga akan merekomendasikan jalur pendek dan sedang, apalagi untuk wisatawan umum. Pasalnya, dikhawatirkan akan ada gerakan dari komodo yang tidak terduga atau sulit dibaca.

Hal yang harus diperhatikan wisatawan selama tracking adalah tetap tenang dan tidak menunjukkan gerakan agresif seperti berlari cepat ketakutan, karena ini akan memancing gerakan dari komodo yang melihat. Tapi wisatawan tak perlu takut, sebab akan ada dua orang ranger yang memandu dan menjaga rombongan selama tracking. Bahkan sesekali para ranger akan menghibur wisatawan dengan melakukan atraksi dikejar komodo menggunakan bola kayu dan daging yang diikat tali, ataupun atraksi melihat komodo memanjat pohon.

Aktivitas komodo yang ada di Pulau Rinca jauh lebih hidup dan mudah dilihat oleh wisatawan yang sedang tracking, karena usia komodo di sini jauh lebih muda dan agresif, serta dipengaruhi luas pulau yang tidak sebesar Pulau Komodo. Biasanya bila dirasa sedang aman, wisatawan pun bisa meminta kepada para ranger untuk menunjukkan sarang komodo ternpat hewan itu menyimpan telurnya di dalam tanah.

Pulau Rinca juga menawarkan wisatawan untuk ikut melestarikan lingkungan dengan menanam bakau yang bisa diberi penanda si penanam. Untuk membeli bibit tanaman bakau, wisatawan diharuskan membayar seharga Rpl 50.000. Mereka kemudian menanamnya sendiri serta memberi nama, sehingga bila kembali lagi ke Pulau Rinca dapat diketahui perkembangan tanaman bakau milik mereka.

Miniatur Komodo Sebagai Oleh-Oleh Khas


Bila sudah melihat keindahan alam dan komodo dari dekat, sebagai orang Indonesia, tak sah rasanya jika bepergian tanpa membawa oleh-oleh atau cendera mata. Di Pulau Rinca, wisatawan bisa menemukan suvenir yang wajib dibeli sebagai tanda wisatawan telah menapakkan kaki di atas bumi naga purba ini. Terdapat kaus, kalung, perhiasan dari mutiara, sampai patung komodo (miniatur) khas Taman Nasional Komodo yang dijual di toko atau dijajakan langsung pedagang cendera mata.

Patung komodo yang dijual memiliki ukuran beraneka ragam, mulai seukuran cecak, tokek, hingga seukuran aslinya. Jika dilihat dari bentuk hingga corak, patung kayu ini terlihat sangat mirip. Hanya saja, patung komodo tersebut cuma diberi warna alami, yaitu cokelat, tidak dicat dengan warna yang sama seperti hewan aslinya. Namun, hal itu tidak menurunkan nilai seni dan keindahan dari karya para perajin kayu lokal ini. Semoga referensi wisata di Indonesia ini bisa menambah wawasan Anda.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar