Rabu, 04 Maret 2015

5 Mesjid Megah Dengan Arsitektur Menarik Di Indonesia

Untuk mengisi waktu wisata di Indonesia, sesekali boleh juga mengajak anak melakukan wisata relijius, mengunjungi masjid-masjid megah yang memiliki arsitektur indah dan menakjubkan. Ini dimaksudkan untuk memperkenalkan keluarga akan bangunan suci sebagai tempat ibadah bagi umat muslim. Memperlihatkan kepada keluarga bangunan masjid yang megah dan indah, juga bisa menjadi sarana menumbuhkan rasa kagum kita akan kebesaran Allah SWT.
Mesjid Megah Dengan Arsitektur Menarik Di Indonesia

1. Mesjid Dian Al-Mahri Kubah Emas, Depok


Berlokasi di Maruyung, Desa Limo, Cinere, Depok - Masjid Dian Al Mahri, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Kubah Emas, memang sangat megah menakjubkan. Sesuai namanya ini merupakan salah satu masjid di dunia yang dibangun dengan kubah yang tertbuat dari emas. Bangunan masjid ini dipenuhi berbagai keindahan seperti halaman yang sangat luas dengar dihiasi berbagai tanaman bunga, menara kokoh yang menjulang di setiap sudut bangunan persegi empat tersebut dan pastinya yang paling menonjol adalah kubahnya yang terbuat dari emas.

Sejarah masjid ini dimulai pada tahun 1996 ketika Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten membeli tanah di kawasan tersebut seluas 50 hektar. Setelah beberapa tahun kemudian masjid ini mulai dibangun, tepatnya pada tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini pun akhirnya dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jamaah. Kawasan Masjid Dian Al Mahri sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.

2. Mesjid Agung Tuban


Jika Anda yang pernah ke kota Tuban dan melakukan ziarah ke makam Sunan Bonang pasti tahu masjid ini. Ya, Masjid Agung Tuban berdiri dengan megah di tengah alun-alun kota Tuban dan berada tidak jauh dari kompleks makan Sunan Bonang. Masjid yang satu ini memiliki sejarah yang cukup panjang, awal mulanya didirikan oleh Adipati Raden Ario Tedjo, Bupati Tuban pertama yang beragama Islam pada abad ke-15, ketika Tuban masih dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Sejak awal pembangunannya hingga sekarang, tercatat masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Masjid Agung Tuban pertama kali direnovasi pada tahun 1894 dengan menggunakan jasa arsitek Belanda, B.O.W.H.M Toxopeus. Setelah itu dilanjutkan pada 1895 untuk memperluas bangunan masjid, dan pemugaran terakhir dilakukan pada tahun 2004.

Di masjid ini kita juga dapat menikmati perpaduan gaya arsitektur seperti tampilan luar yang mengadopsi gaya Masjid Imam di Iran, interior yang mengadopsi Masjid Cordoba, Spanyol dan arsitektur khas Jawa dengan pengaplikasian ukiran khas Jawa pada ornamen-ornamen masjid dan juga penggunaan tangga dari bahan Kuningan khas Jawa.

3. Mesjid Agung Jawa Tengah

Semarang, Jawa Tengah juga rnemiliki masjid yang megah dan indah, yailu Masjid Aqung Jawa Tengah (MA JT ). Masjid ini dirancang dalam gaya ,Arsitektural Jawa, Islam dan Romawi. Masjid yang mulai dibangun sejak tahun 2001 hingga 2006 ini memiliki bangunan utama mesjid beratap limas khas bangunan jawa, namun diujungnya dilengkapi dengan bangunan kubah besar berdiameter 20 meter . Daya tarik dari mesjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower dengan tinggi 99 meter yang terletak di kompleks mesjid tersebut.

Di bagian dasar dari Venara Al Husna terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe
Muslim yang dapat berputar 360 derajat.

Lantai 19 untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang. Pada awal Ramadhan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat
Rukyatul Hilal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan menggunakan teropong canggih dari Boscha.

Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga jika Anda berkunjung ke sana dan ingin bermalam
bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.

4. Mesjid Islamic Centre, Samarinda

Jlka Anda berkunjung ke kota Samarinda jangan lupa sempatkan diri untuk mampir ke Masjid Islamic Center Samarinda, yang terletak di kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Masjid ini memiliki luas bangunan utama 43.500 meter persegi. Untuk luas bangunan penunjang adalah 7.115 meter persegi dan luas lantai basement 10.235 meter persegi, lantai dasar masjid seluas 10.2.70 meter persegi, dan lantai utama seluas 8.185 meter persegi. Sedangkan luas lantai mezanin (balkon) adalah 5.290 meter persegi. 

Dengan luas bangunan yang sangat besar seperti itu maka tidak salah jika masjid ini mendapat perdikat menjadi masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal di Jakarta.

Bangunan masjid ini memiliki 7 menara di mana menara utama setinggi 99 meter yang bermakna Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang jumlahnya 99. Dalam menara utama terdiri atas bangunan 15 lantai masing-masing lantai setinggi rata-rata 6 meter. Sementara itu, anak tangga dari lantai dasar menuju lantai utama masjid jumlahnya sebanyak 33 anak tangga. Jumlah ini sengaja disamakan dengan sepertiga jumlah biji tasbih.

Selain keindahan arsitekturnya, masjid ini juga memiliki latar belakang pemandangan berupa tepian sungai Mahakam yang sangat indah dan menakjubkan. Bahkan dengan latar depan sungai terbesar di Kalimantan ini, Masjid Islamic Center Samarinda terlihat seperti mengapung di air jika dilihat dari kejauhan.

5. Masjid Raya Makasar


Masjid Raya Makassar terletak di JI. Bulusaraung, Vakassar, Sulawesi Selatan. Masjid ini dibangun pada tahun 1948 dan selesai pada tahun 1949 di atas lahan lapangan sepakbola Exelsior Makassar
seluas 13.912 meter persegi yang dihibahkan untuk pembangunan masjid tersebut. 

Masjid ini mengalami renovasi dari tahun 1999 hingga tahun 2005. Rancangan pertama masjid ini
dikerjakan oleh arsitek Muhammad Soebardjo setelah memenangi sayembara yang digelar panitia pembangunan masjid raya. Masjid dua lantai ini dapat menampung hingga 10.000 jamaah.

Bahkan saking besarnya, di masjid ini juga terdapat fasilitas berupa perpustakaan dan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan. Aditya Pratama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar