Sebuah daerah menjadi primadona karena memiliki beberapa lokasi bersepeda di Serpong trek sepeda dan banyak outlet sepeda. Tapi di beberapa kawasan rentan tindak kriminal terhadap goweser.
Bagi kalangan pesepeda alias goweser, wilayah Serpong memiliki daya tarik tinggi. Sudah sejak lama Serpong dikenal sebagai surga pesepeda. Anggapan ini diperkuat juga dengan ramainya masyarakat yang gowes di wilayah ini. Lihat saja saat akhir pekan tiba, kita dengan mudah menjumpai para pesepeda melintasi jalanan Serpong. Apalagi di wilayah ini beberapa pengembang sudah menyediakan lajur khusus sepeda.
Pendapat yang menyatakan Serpong sebagai surga pesepeda juga tentu tak bisa dilepaskan dari keberadaan trek jalur pipa gas (JPG). Trek JPG pula yang melahirkan komunitas pesepeda terbesar di Indonesia, yakni JPG Mountain Bike. Mulanya ada beberapa penggemar sepeda gunung (MTB) yang suka bermain di JPG. Perkembangan tren MTB membuat jalur ini kian dikenal. Maka terbentuklah komunitas dan trek JPG.
Blog Informasi tempat wisata untuk liburan dan makanan khas di penjuru kota Indonesia. Keanekaragaman budaya dan keindahan kota yang wajib Anda ketahui akan menjadi alternatif lain untuk berwisata.
Minggu, 21 Desember 2014
Jumat, 12 Desember 2014
Wisata di Bogor, Pura Terbesar di Jawa
Pura Gunung Salak, pengakuan riwayat Padjajaran di tanah Parahyangan. Belum banyak masyarakat Jakarta dan Bogor yang mengetahui, bahwa di kawasan Gunung Salak, tepatnya di Desa Taman Sari, Lereng Gunung Salak, terdapat sebuah pura yang merupakan pura terbesar di Jawa, setelah Pura Besakih.
Kemegahan dan keindahannya memang menjadi saksi umat Hindu yang berdatangan dari berbagai pelosok di Tanah Air. Berdirinya sang pura di Gunung Salak ini bukan tanpa alasan. Karena di sinilah konon kerajaan Hindu tanah Sunda yang termasyhur, Kerajaan Padjadjaran pernah berdiri di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi.
Bahkan ada yang percaya di tempat ini, Prabu Siliwangi (menghilang bersama para prajuritnya). Hingga akhirnya sebelum membangun pura, umat Hindu lalu memutuskan untuk membangun terlebih dulu candi, dengan patung macan berwarna putih dan hitam. Sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Padjadjaran, Kerajaan Hindu terakhir di tanah Parahyangan
Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Taman Sari Gunung Salak, adalah komplek pura yang dibangun sejak 1995 dengan luas 2,5 hektar. Di sini terdapat empat area yang sangat suci, diantaranya area utama Ning Mandala. Di area ini hanya para pemangku agama saja yang bisa menjejakan kakinya. Area panting lainnya adalah Padmesana, yang merupakan tempat persemayaman Tuhan. Banyak ritual upacara yang biasa dilakukan di pura ini, salah satunya adalah Upacara Siwa Ratri. Siwa Ratri adalah hari suci untuk melaksanakan pemujaan ke hadapan Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa dalam perwujudannya sebagai Sang Hyang Siwa.
Kebersihan Pura pun juga terjaga dengan rapi. Setiap pengunjung baik umum maupun pemeluk agama Hindu yang akan beribadah, wajib menanggalkan alas kaki sebelum menapaki tangga menuju Pura. Khusus bagi wanita diwajibkan menggunakar selembar kain dan selendang, yang diikatkan dipinggang. Itulah sekelumit cerita tentang wisata di daerah Bogor yang bisa dijadikan referensi tempat wisata di Bogor.wn
Kemegahan dan keindahannya memang menjadi saksi umat Hindu yang berdatangan dari berbagai pelosok di Tanah Air. Berdirinya sang pura di Gunung Salak ini bukan tanpa alasan. Karena di sinilah konon kerajaan Hindu tanah Sunda yang termasyhur, Kerajaan Padjadjaran pernah berdiri di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi.
Bahkan ada yang percaya di tempat ini, Prabu Siliwangi (menghilang bersama para prajuritnya). Hingga akhirnya sebelum membangun pura, umat Hindu lalu memutuskan untuk membangun terlebih dulu candi, dengan patung macan berwarna putih dan hitam. Sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Padjadjaran, Kerajaan Hindu terakhir di tanah Parahyangan
Pura Terbesar di Jawa
Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Taman Sari Gunung Salak, adalah komplek pura yang dibangun sejak 1995 dengan luas 2,5 hektar. Di sini terdapat empat area yang sangat suci, diantaranya area utama Ning Mandala. Di area ini hanya para pemangku agama saja yang bisa menjejakan kakinya. Area panting lainnya adalah Padmesana, yang merupakan tempat persemayaman Tuhan. Banyak ritual upacara yang biasa dilakukan di pura ini, salah satunya adalah Upacara Siwa Ratri. Siwa Ratri adalah hari suci untuk melaksanakan pemujaan ke hadapan Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa dalam perwujudannya sebagai Sang Hyang Siwa.
Kebersihan Pura pun juga terjaga dengan rapi. Setiap pengunjung baik umum maupun pemeluk agama Hindu yang akan beribadah, wajib menanggalkan alas kaki sebelum menapaki tangga menuju Pura. Khusus bagi wanita diwajibkan menggunakar selembar kain dan selendang, yang diikatkan dipinggang. Itulah sekelumit cerita tentang wisata di daerah Bogor yang bisa dijadikan referensi tempat wisata di Bogor.wn
Selasa, 02 Desember 2014
Wisata ke Lembang Bandung
Wisata ke Lembang Bandung | Berjarak sekitar 15 Km dari pusat kota Bandung, Lembang banyak dipilih para pelancong untuk melepas penat. Lokasinya yang berada di dataran tinggi, membuat suhu udaranya terasa dingin. Ada banyak pilihan tempat wisata di lembang yang bisa dikunjungi, mulai dari wisata alam, ilmu pengetahuan, dan tentu saja wisata kuliner yang didominasi oleh makanan dan minuman penghangat tubuh. Saat liburan hari raya, sempatkan waktu untuk menyusuri indahnya wisata Lembang.
'Wisata Langit' di Lembang ini terletak di Jalan Peneropongan Bintang, sekitar 15 km ke arah utara dari pusat kota Bandung. Observatorium Bosscha resmi berdiri pada 1 Januari 1923 atas prakarsa Karel Albert Rudolf Bosscha (1865-1928). Di Observatorium Bosscha yang berada di ketinggian 1320 m dpl, pengunjung dapat mengetahui bagaimana perkembangan sejarah ilmu perbintangan (astronomi) di Indonesia, dan tentu saja menambah pengetahuan dengan melihat dan mengamati gugusan bintang-bintang. Selain siang hari, kamu juga bisa mengunjungi Bosscha pada malam hari. Karena di sini terdapat teleskop untuk melihat bintang dan juga matahari.
Observatorium ini dilengkapi dengan teleskop berbagai ukuran dan jenis. Masing-masing teleskop memiliki sasaran objek pengamatan yang berbeda-beda. Terdapat lima buah teleskop besar untuk penelitian astronomi, yaitu Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO dan Teleskop Refraktor Unitron. Kalau berminat mengunjungi tempat ini, jangan datang pada hari Minggu dan hari-hari libur nasional karena Observatorium Bosscha tidak menerima kunjungan.
Observatorium BOSSCHA
'Wisata Langit' di Lembang ini terletak di Jalan Peneropongan Bintang, sekitar 15 km ke arah utara dari pusat kota Bandung. Observatorium Bosscha resmi berdiri pada 1 Januari 1923 atas prakarsa Karel Albert Rudolf Bosscha (1865-1928). Di Observatorium Bosscha yang berada di ketinggian 1320 m dpl, pengunjung dapat mengetahui bagaimana perkembangan sejarah ilmu perbintangan (astronomi) di Indonesia, dan tentu saja menambah pengetahuan dengan melihat dan mengamati gugusan bintang-bintang. Selain siang hari, kamu juga bisa mengunjungi Bosscha pada malam hari. Karena di sini terdapat teleskop untuk melihat bintang dan juga matahari.
Observatorium ini dilengkapi dengan teleskop berbagai ukuran dan jenis. Masing-masing teleskop memiliki sasaran objek pengamatan yang berbeda-beda. Terdapat lima buah teleskop besar untuk penelitian astronomi, yaitu Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO dan Teleskop Refraktor Unitron. Kalau berminat mengunjungi tempat ini, jangan datang pada hari Minggu dan hari-hari libur nasional karena Observatorium Bosscha tidak menerima kunjungan.
Langganan:
Postingan (Atom)